Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan : Perencanaan dan Forecasting Keuangan

       I.            Pendahuluan
            Perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting) merupakan dua hal yang selalu diperbandingkan. Perencanaan mengindikasikan apa yang seharusnya terjadi di masa yang akan datang (normatif), sedangkan peramalan terkait dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (positif). Agak sulit dipahami, karena beda-beda tipis antara pengertian perencanaan di satu pihak dengan peramalan di pihak lain.
            Perencanaan dihubungkan dengan pengelolaan (how to manage): Planning, Implementation and Evaluation. Planning adalah suatu uraian tugas / kegiatan usaha yang disusun secara logis, sistematik, terukur, dan dapat dicapai. Tugas / kegiatan tersebut dilaksanakan, diorganisasikan, dipantau / diawasi, dilakukan perbaikan seperlunya agar tidak menyimpang dari yang direncanakan. Setiap tugas / kegiatan yang dilakukan dilaporkan dan dievaluasi dengan membandingkannya dengan yang direncanakan apakah sesuai atau tidak.
            Sementara peramalan kerap bertukar tempat dengan estimasi, prakiraan, proyeksi, ekspektasi dan lain sebagainya (how to analyze). Jika how to manage bersifat manajerial maka how to analyze bersifat akademis (scientific). Bantuan akademik terhadap kebutuhan manajerial tidak bisa diabaikan. Karena perencanaan yang baik sangat ditentukan hasil peramalan yang baik. Sebab, peramalan yang baik sangat mengandalkan basis data/informasi (empiric) yang baik.
Data dan informasi yang tersedia haruslah dissuaikan dengan metode yang tepat.[1]
             
    II.            Rumusan Masalah
1.            Pengertian Perecanaan?
2.            Apa saja bentuk perencanaan keuangan itu?
2.      Apa yang dimaksud dengan peramalan?
3.      Apa saja metode yang digunakan dalam peramalan?



 III.            Pembahasan
1.    Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses dasar yang dipergunakan untuk memilih tujuan dan menentukan ruang lingkup pencapaiannya. Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas integratif yang berusaha memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi yang bersangkutan.[2]
Perencanaan adalah cara terbaik untuk meningkatkan kinerja organisasi dan individu. Hal ini mendorong orang untuk bekerja lebih keras ( intensif dan tekun ), terlibat secara langsung dalam mencapai tujuan ( perilaku yang terarah ) dan memikirkan cara terbaik untuk melakukan pekerjaan ( strategi pekerjaan ).[3]
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan adalah :
a.       Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.
b.      Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma.
Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang. Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian finansial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan datang tersebut dengan tepat, meliputi perencanaan finansial jangka panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks.

2.    Bentuk Perencanaan Keuangan
Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25), neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terahir suatu bulan atau tahun”.  Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.
Pengertian-pengertian tersebut diatas menunjukkan bahwa posisi keuangan perusahaan yang dimaksud adalah keadaan asset (harta) yang dimililki perusahaan dan juga sumber-sumber dari mana asset diperoleh baik dari liabilities (hutang) dan owner’s equity (modal sendiri). Neraca (balance sheet) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan besar kecilnya asset (harta), liabilities (hutang) dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu yaitu pada saat neraca tersebut disusun yaitu pada waktu dimana buku-buku fiskal atau tahun kalender.
Kegunaan dari neraca menurut Kieso dan Weygandt (1995:252) adalah untuk:
1.      Perhitungan tingkat pengembalian.
2.      Pengevaluasian struktur modal perusahaan
3.      Penilaian likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.
 Artinya bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko perusahaan dan untuk menilai arus kas masa depan, seseorang harus menganalisa neraca dan menentukan likuiditas perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang diperlukan untuk berlalu sampai dari suatu harta direalisasikan atau sebaliknya dikonversi menjadi uang kas dan sampai suatu hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya fleksibilitas keuangan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga ia dapat tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang tidak terduga.
Dari pengertian neraca maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa neraca merupakan laporan jumlah harta dan kewajiban berdasarkan kejadian atau transaksi pada masa yang lalu. Pengukurannya dipengaruhi oleh kestabilan nilai rupiah dan hanya mengukur mengenai aktivitas perusahaan yang dapat dinilai dengan uang. Neraca keuangan merupakan komposisi dari jumlah aktiva dan pasiva yang dimiliki perusahaan pada sustu periode. Neraca memiliki beberapa manfaat seperti yang telah disebutkan di atas, neraca juga memiliki beberapa keterbatasan.
Beberapa keterbatasan neraca menurut Smith dan Skousen (1993:151), adalah sebagai berikut:
a.  Para pemakai ekstern acap kali ingin mengetahui nilai perusahaan, pada dasarnya neraca tidak mencerminkan nilai berjalan dari suatu perusahaan, akan tetapi sumber daya dan kewajiban perusahaan disajikan dengan nilai historis berdasarkan transaksi dan kejadian dimasa lalu. Pengukuran biaya historis menunjukkan nialai pasar yang ada pada tanggal terjadinya transaksi dan kejadian-kejadian. Namun demikian, jika harta tertentu ternyata berubah dengan tajam setelah tanggal perolehannya, maka angka-angka neraca tidak relevan lagi untuk mengevaluasi nilai perusahaan.
b. Suatu masalah yang berkaitan dengan neraca adalah kestabilan nilai rupiah sebagai satuan standar pengukur akuntansi. Karena adanya perubahan-perubahan harga umum dalam ekonomi, rupiah tidak menunjukkan suatu daya beli yang konstan. Pada hal nilai-nilai historis sumber daya dan kekayaan dinyatakan dalam neraca tidak disesuaikan dengan perubahan-perubahan daya beli satuan pengukuran. Hasilnya adalah suatu neraca yang mencerminkan harta, hutang dan kekayaan dalam satuan daya beli tyang berbeda-beda.
c. Keterbatasan lainnya dari neraca juga berkaitan dengan kebutuhan pembanding, dimana perusahaan-perusahaan tidak mengklasifikasikan dan melaporkan pos-pos yang serupa secara sama. Sebagai contoh, nama dan klasifikasi perkiraaan bervariasi, beberapa perusahaan membuat lebih terperinci dari pada yang lain, dan beberapa perusahaan dengan transaksi yang benar-benar sama ternyata melaporkan secara berbeda-beda. Perbedaan tersebut mengakibatkan pembandingan sulit dilakukan dan mengurangi nilai potensial analisa neraca.
d.  Neraca juga dianggap memiliki beberapa kelemahan dalam bidang lainnya, terutama akibat masalah pengukuran beberapa sumber daya dan kewajiban tidak dilaporkan pada neraca.
Dari pengertian di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa neraca merupakan laporan jumlah harta dan kewajiban berdasarkan kejadian atau transaksi pada masa yang lalu, pengukurannya dipengaruhi oleh kestabilan nilai rupiah dan hanya mengukur mengenai aktivitas perusahaan yang dapat dinilai dengan uang.
2.  Laporan Laba Rugi
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan. Ramalan yang akurat akan arus kas masa depan membantu investor untuk menilai ekonomi perusahaan dan kreditur sehingga dapat menentukan profitabilitas dari pembayaran kembali sahamnya terhadap perusahaan.
Perhitungan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk meramalkan arus kas masa depan dalam beberapa cara yang berbeda (Keiso dan Waygandt, 1995:179)
a.   Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi pada perhitungan laba rugi untuk mengevaluasi prestasi masa lalu perusahaan. Keberhasilan pada masa yang akan datang kecenderungan penting dapat ditentukan. Artinya jika suatu korelasi antara prestsi masa lalu dan masa depan dapat diasumsikan, maka prediksi atas arus kas masa depan dapat dibuat dengan kenyakinan tertentu.
b.  Perhitungan laba rugi membantu pemakai menentukan resiko (tingkat ketidakpastian) dari tidak mencapai arus kas tertentu. Informasi mengenai berbagai komponen laba pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian menyoroti hubungan di antara berbagai komponen ini. Komponen ini memungkinkan seseorang, misalnya untuk menilai secara lebih baik perubahan dalam permintaan akan produk suatu perusahaan terhadap penetapan beban.
3.    Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya di bidang produksi. Selain itu perusahaan dapat mengetahui aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dikemudian hari seperti perencanaan dan penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik atau perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian keadaan di masa lalu.
Peramalan (forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada diluar kendali manajemen” (Yamit, 2000:36).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa peramalan merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuat suatu perkiranaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dalam rangka untuk mewujudkan tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan  orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. Kedua yaitu peramalan yang obyektif , yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan metode-metode dalam penganalisaan tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan masing-masing metode peramalan, yaitu meliputi:
a.      Pengguna atau pelaku dan kecanggihan metode
Pengetahuan dan pengalaman pengguna dan pelaku peramalan sangat mementukan keberhasilan metode peramalan, kadang-kadang metode yang sederhana dan mudah dipahami dapat menghasilkan ramalan yang lebih baik.
b.      Waktu peralaman dan sumber daya yang tersedia
Waktu yang tersedia untuk mengumpulkan data dan persiapan peramalan, yang biasanya menggunakan dan memakan waktu serta biaya yang cukup besar.
c.      Tujuan penggunaan dan karakteristik keputusan manajemen yang meliputi, antara lain:
a)              Akurasi hasil ramalan
b)              Jangka waktu penggunaan hasil ramalan.
c)              Jumlah item yang akan diramal

4.    Metode Peramalan Keuangan
a.       Metode rasio konstan (constant ratio method)
Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap konstan (Brigham dan Houston, 1999:120).
b.      Metode regresi linier
Metode ini mencari hubungan regresi dari variabel dependen (semua pos aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variabel independen (tingkat penjualan) dan menyatakan hubungan tersebut dalam persamaan regresi (Husnan, 1992).
Regresi adalah suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan utama analisis regresi adalah untuk membuat ramalan nilai suatu variabel (variabel dependen) jika nilai variabel lainna (variabel independen) sudah ditentukan (Algifari, 1997 :112).
Untuk meramalkan nilai suatu variabel dependen bila variabel independen diketahui digunakan persamaan garis regresi dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a  = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b  = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X  = adalah variabel independen
Berdasarkan persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X = 0). Nilai b adalah kemiringan  (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. Besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linear.    
Persamaan regresi digunakan untuk meramal nilai pos-pos tersebut untuk masa yang akan datang. Dari sini dapat disusun neraca proforma untuk tahun yang akan datang. Dengan mengurangkan total kewajiban dari total aktiva pada neraca proforma ini, kebutuhan tambahan dana untuk tahun yang akan datang dapat ditentukan.    
c.       Metode prosentase penjualan.
Metode prosentase penjualan adalah metode untuk mengembangkan laporan laba rugi proformayang menyatakan harga pokok penjualan, biaya operasi dan biaya bungan sebagai prosentase dari penjualan yang sudah diproyeksikan (Sundjaja dan Barlian,  2003:173).
Metode ini meramal aktiva dan pasiva untuk periode mendatang sebagai prosentase dari ramalan penjualan. Prosentase yang dipergunakan bisa diambil dari laporan keuangan yang terbaru dari penjualan berjalan (current sales), atau dari perhitungan rata-rata beberapa tahun, atau dari penilaian analis, atau dari kombibasi sumber-sumber tersebut. Setelah ramalan untuk pos-pos yang terkait dengan penjualan didapat, hasil tersebut diterapkan pada formula ,matematis yang telah ditetapkan untuk menentukan kebutuhan dana. Rumus untuk meramal kebutuhan dana menggunakan metode prosentase penjualan sebagai berikut: (Weston dan Copeland,  1992:320).[4]

 IV.            Kesimpulan
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan adalah :
a.       Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.
b.      Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma.
Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1.    Neraca
2.    Laporan Laba Rugi
Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan  orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. Kedua yaitu peramalan yang obyektif , yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan metode-metode dalam penganalisaan tersebut.
Model yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan yaitu meliputi :
a.       Metode rasio konstan (constant ratio method)
b.      Metode regresi linier
c.       Metode prosentase penjualan.
           
    V.            Penutup
            Demikianlah makalah yang dapat kami susun, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesempurnaan sebagaimana yang kami harapkan pula, namun sebagai wujud pertanggung jawaban semaksimal mungkin telah kami laksanakan untuk mengerjakan makalah yang berjudul Perencanaan dan Forecasting Keuangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sebagai sarana perbaikan makalah kami selanjutnya.


















DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, Bedjo, Manajemen Modern Konsep dan Aplikasi, Bandung : Sinar Baru, 1990

Williams, Chuck, Manajemen, Jakarta : Salemba Empat, 2001

http://staff.blog.ui.ac.id/akhir/2010/12/19/business-plan-bag-1-apa-itu-perencanaan/

http://aefsaefurohman.blogspot.com/2012/10/manajemen-keuangan_9.htmlSlideShare


[1] http://staff.blog.ui.ac.id/akhir/2010/12/19/business-plan-bag-1-apa-itu-perencanaan/
[2] Bedjo Siswanto, Manajemen Modern Konsep dan Aplikasi, Bandung : Sinar Baru, 1990, h. 52
[3]Chuck Williams, Manajemen, Jakarta : Salemba Empat, 2001, h. 147
[4] http://aefsaefurohman.blogspot.com/2012/10/manajemen-keuangan_9.htmlSlideShare
Previous
Next Post »

2 komentar

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ibu LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
    Saya mengajukan pinjaman 2 milyar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
    Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com

    Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.

    Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com

    BalasHapus